Selasa, 09 Juli 2013*
Alternatif pengisi liburan di tanah air.
Melengkapi liburan di sebuah wahana permainan menjadi alternatif pilihan
mengasyikkan bagi anak-anak saya. Ketika mendengar ajakan dari Bapak
mereka untuk menginap di The Luxury Trans Hotel, Bandung, mereka
langsung antusias.
“Asyiiik..., bisa main di Trans Studio!” seru mereka bersamaan.
Mira dan Khalid girang, sebab mereka membayangkan akan bisa menghabiskan waktu libur di Bandung dengan bermain di Trans Studio.
“Wow! Trans Studio itu mirip-mirip Disney World yang di Orlando ya, Bu?” tanya mereka.
Saya yang belum pernah ke Trans Studio, jadi belum bisa memastikan kalau wahana permainan di sana mirip dengan Disney World.
“Kita lihat saja nanti,” begitu jawab saya semakin membuat mereka penasaran.
Biasanya kalau ke Bandung, kami hanya menghabiskan waktu untuk menikmati kuliner dan mampir di factory outletnya. Namun, kali ini kami ingin merasakan sesuatu yang berbeda. Informasi tentang Trans Studio Bandung ini sudah lama sekali kami dengar, namun belum juga berkesempatan untuk berkunjung ke sana.
Sore itu, Rabu, 3 Juli 2013 kami pun berangkat dari Bekasi menuju Bandung. Cuaca sore itu mendung, menandakan hujan akan segera mengguyur jalan sepanjang tol. Benar saja, belum lagi setengah perjalanan di jarak tempuh kami menuju Bandung, hujan deras tiba-tiba mengguyur. Kabut yang ikut menyertai cuaca sore menjelang Magrib itu membuat pengendara mobil sedikit melambatkan laju kendaraan mereka.
Sekitar satu setengah jam menempuh perjalanan, akhirnya kami tiba di The Luxury Trans Hotel, Bandung yang lokasinya berada di Jalan Gatot Subroto No. 289, Bandung. Hotel berbintang 5 ini memiliki 282 kamar, sedangkan gedungnya mencapai 18 lantai. Karena kami tiba malam hari, maka kemegahan hotel pun terpancar oleh gemerlapnya sinar lampu.
“Wah! Trans Studionya dekat banget! Mal juga nempel sama hotelnya!” seru
Mira kegirangan karena membayangkan esok hari akan segera menikmati
semua fasilitas itu. Mal yang disebutkan Mira adalah Bandung Super Mal,
yang letaknya bersebelahan dengan Trans Studio.
Setelah menurunkan kami di depan lobi hotel, suami saya menuju tempat parkir. Tak berapa lama, suami saya pun melakukan check in.
Mata saya sempat menyapu selintas dekorasi hotel tempat kami menginap
itu. Pantaslah hotel itu mendapatkan label hotel berbintang lima.
Urusan check in selesai. Kami langsung menuju kamar 903 tempat kami menginap selama tiga malam di hotel tersebut.
Untuk tarif tiket masuk ke Trans Studio Bandung, bisa dilihat di sini.
Dengan pilihan harga masuk 250.000 ribu per orang kami sudah
mendapatkan satu kartu tiket masuk yang bisa diisi ulang jika ingin
menikmati makanan dan membeli souvenir di dalam wahana permainan tersebut.
Begitu tiba di dalam lokasi, anak-anak saya langsung berkomentar, “Hmm... not bad! Tapi, Disney World memang terlalu luas untuk dibandingkan dengan ini,” ujar mereka bergantian sambil mengenang pengalaman mereka ketika berada di dunia permainan yang begitu besar di Orlando, Amerika itu.
“Asyiiik..., bisa main di Trans Studio!” seru mereka bersamaan.
Mira dan Khalid girang, sebab mereka membayangkan akan bisa menghabiskan waktu libur di Bandung dengan bermain di Trans Studio.
“Wow! Trans Studio itu mirip-mirip Disney World yang di Orlando ya, Bu?” tanya mereka.
Saya yang belum pernah ke Trans Studio, jadi belum bisa memastikan kalau wahana permainan di sana mirip dengan Disney World.
“Kita lihat saja nanti,” begitu jawab saya semakin membuat mereka penasaran.
Biasanya kalau ke Bandung, kami hanya menghabiskan waktu untuk menikmati kuliner dan mampir di factory outletnya. Namun, kali ini kami ingin merasakan sesuatu yang berbeda. Informasi tentang Trans Studio Bandung ini sudah lama sekali kami dengar, namun belum juga berkesempatan untuk berkunjung ke sana.
Sore itu, Rabu, 3 Juli 2013 kami pun berangkat dari Bekasi menuju Bandung. Cuaca sore itu mendung, menandakan hujan akan segera mengguyur jalan sepanjang tol. Benar saja, belum lagi setengah perjalanan di jarak tempuh kami menuju Bandung, hujan deras tiba-tiba mengguyur. Kabut yang ikut menyertai cuaca sore menjelang Magrib itu membuat pengendara mobil sedikit melambatkan laju kendaraan mereka.
Sekitar satu setengah jam menempuh perjalanan, akhirnya kami tiba di The Luxury Trans Hotel, Bandung yang lokasinya berada di Jalan Gatot Subroto No. 289, Bandung. Hotel berbintang 5 ini memiliki 282 kamar, sedangkan gedungnya mencapai 18 lantai. Karena kami tiba malam hari, maka kemegahan hotel pun terpancar oleh gemerlapnya sinar lampu.
Lobi Hotel |
Mira dan Khalid menunggu Bapak di lobi hotel |
Urusan check in selesai. Kami langsung menuju kamar 903 tempat kami menginap selama tiga malam di hotel tersebut.
Hahaha... Khalid langsung menghempaskan badannya di kasur yang empuk itu. ;) |
Setelah sholat, suami pun mengajak kami untuk menikmati makan malam di
restauran yang ada di hotel itu. Saat menikmati makan malam dengan
hidangan ala penyajian prasmanan atau buffet itulah kami mengatur
rencana untuk menghabiskan waktu sehari di Trans Studio. Suami saya
yang saat itu dalam rangka dinas dari kantor hanya memberi dukungan
karena dia tak mungkin bisa menemani anak-anak kami bermain. Makan malam
jadi bertambah semangat ditimpali diskusi tentang wahana di Trans
Studio.
Selepas makan malam, kami memutuskan untuk istirahat saja di kamar
hotel. Anak-anak saya seakan tak sabar menunggu waktu pagi. Mereka ingin
cepat-cepat bangun supaya bisa menikmati semua wahana yang ada di Trans
Studio.
Kamis, 4 Juli 2013, selepas menikmati sarapan pagi, saya dan anak-anak segera melesat menuju lokasi Trans Studio.
Cukup berjalan kaki saja. Tak sampai lima menit kami sudah tiba di
pintu masuknya. Saya meminta Mira dan Khalid berpose sejenak di pintu
masuk Trans Studio itu. Setelah itu, kami pun asyik menikmati wahana
yang ada.
Sesaat sebelum membeli tiket masuk |
Kartu sebagai tiket masuk |
Peta Panduan |
At Science Centre |
Begitu tiba di dalam lokasi, anak-anak saya langsung berkomentar, “Hmm... not bad! Tapi, Disney World memang terlalu luas untuk dibandingkan dengan ini,” ujar mereka bergantian sambil mengenang pengalaman mereka ketika berada di dunia permainan yang begitu besar di Orlando, Amerika itu.
Saya tersenyum mendengar komentar mereka dan ikut memberi masukan.
“Trans Studio ini one of the biggest indoor theme parks in the world, lho,” ujar saya kepada Mira dan Khalid.
“Oh, okey. Betul juga sih, kalau Disney World, kan, lokasinya outdoor jadi beda dong ya dengan ini,” balas Mira mulai paham dengan letak perbedaan itu. Saya tak ingin mereka membandingkan sesuatu yang memang tidak pantas dibandingkan karena keduanya memang berbeda.
“Trans Studio ini one of the biggest indoor theme parks in the world, lho,” ujar saya kepada Mira dan Khalid.
“Oh, okey. Betul juga sih, kalau Disney World, kan, lokasinya outdoor jadi beda dong ya dengan ini,” balas Mira mulai paham dengan letak perbedaan itu. Saya tak ingin mereka membandingkan sesuatu yang memang tidak pantas dibandingkan karena keduanya memang berbeda.
At Trans City Theatre |
Untuk wahana permainan yang memakai konsep indoor, Trans Studio memang sangat mengagumkan. Sedangkan Disney World yang ada di Orlando, Florida konsepnya outdoor
dan memang sungguh luar biasa luasnya sehingga tak cukup waktu sehari
atau dua hari untuk menikmati semua wahana permainan yang disediakan di
sana. Tapi, pengalaman berada di Trans Studio cukup membuat Mira dan
Khalid puas.
Beberapa wahana permainan yang memicu adrenalin
Di Trans Studio, Bandung ini terdiri dari 20 wahana yang fantastis, terbagi menjadi 4 zona, yaitu;
1. Studio Central.
Sebuah kawasan menakjubkan, terdiri dari sepuluh jenis tontonan yang
menampilkan gemerlap dunia layar lebar dan televisi dalam tampilan ala
Hollywood era tahun 60-an. Zona ini menyingkap rahasia-rahasia di balik
layar.
2. Lost City.
Kawasan yang terdiri dari empat wahana, dikemas secara apik untuk dinikmati para penjelajah dan petualang sejati.
3. Magic Corner.
Suasana penuh magis terdiri dari enam area yang membuat pengunjungnya begitu yakin pada apa yang ada di depan mereka.
4. Show and Parade.
Di sini kita akan menyaksikan sebuah sajian world class show and
entertainment dengan ikon-ikon yang cukup dikenal. Di antaranya, Kabayan
Goes to Hollywood, Legenda Putra Mahkota, Trans Studio Parade and Laser
Show, serta Petualangan si Bolang dan Zoo Crew.
Trans Studio dengan dua puluh wahana permainan mulai dari yang lumayan
keras sampai yang nyaman baik untuk anak, remaja, maupun dewasa. Tinggal
pilih saja mana yang cocok untuk Anda dan buah hati. Kalau tiba-tiba
lapar dan haus, di dalam lokasi itu banyak tersedia makanan dari mulai
yang berat sampai yang ringan-ringan, tapi tetap dengan menggunakan
tiket masuk yang sudah diisi ulang alias ditambah nominalnya supaya
cukup membeli makanan kesukaan Anda. Ingat! Mereka tidak menerima uang
cash. Bagi pengunjung muslim, tempat sholat juga disediakan di lokasi
itu. Komplit, kan?
At Trans Broadcast Museum
|
Setelah puas menjajal beragam wahana, akhirnya anak-anak saya memutuskan
untuk menyudahi kebersamaan kami di Trans Studio Bandung. Ketika ke
luar dari lokasi, hari sudah sempurna gelap. Saya lirik jam di hape,
ternyata sudah hampir jam delapan malam. Pantas saja rasa lelah mulai
merayapi kami. Sebelum kembali ke hotel, kami sengaja melewati mal.
Anak-anak minta dibelikan makanan untuk dibawa ke kamar hotel. Saya
pilihkan pizza untuk mereka.
Sepanjang jalan menuju hotel, mereka kembali membahas beberapa wahana
permainan dan tontonan yang mirip-mirip dengan suguhan yang pernah
mereka lihat di Disney World, Orlando.
“Hahaha, kangen ya sama Disney World?” canda saya membuat mereka serentak mengangguk.
“Bersyukurlah kalian, karena kita nggak perlu mengeluarkan uang super
banyak buat terbang ke Amrik lagi, Trans Studio ini kan bisa jadi
obat...,”
“Lha... kan nggak sama, Bu,” protes Mira membuat saya kembali tertawa.
“Tapi tetap happy kaaan?” tanya saya lagi.
“Iya sih, apalagi yang special effects actionnya, cuma lokasinya
aja kurang luas. Tapi lumayan seru deh!” timpal Khalid mengomentari
salah satu tempat pertunjukan di Trans Studio yang katanya baru pertama
ada di Indonesia itu.
Special Effects Action
Special effects action yang dimaksud adalah pertunjukan rahasia
di balik pembuatan film-film laga atau action. Mulai dari efek ledakan
di pompa bensin, atraksi tiang jatuh, sampai adegan baku hantam yang
dilakoni oleh para stuntman mampu memacu adrenalin penonton selama pertunjukan.
Begitulah, akhirnya kami kembali ke hotel untuk melepas lelah. Saya
biarkan Mira dan Khalid saling berkomentar tentang apa yang sudah mereka
nikmati. Saya yakin, kerinduan mereka pada Disney World, Orlando
sedikit banyak sudah terobati dengan Trans Studio Bandung. [Wylvera W.]
kalau menginap di sana, gak dapet free tiket trans studia, ya?
BalasHapusNggak, Mbak. Masing-masing tiketnya. :)
Hapus