Laman

Selasa, 10 November 2015

Dari Stamford Bridge Kembali ke The National Gallery

#Jalan-Jalan Nekat (Part 7)

            Di hari ke-6, saya dan anak-anak kembali menyusuri kota London tanpa si Bapak. Kali ini kami akan mengunjungi markas klub sepakbola Chelsea dan beberapa museum.
Tidak seperti hari-hari sebelumnya, di hari ke-6 ini, kami memilih berangkat belakangan dari jadwal kursus suami saya. Setelah suami saya berangkat menuju tempat kursusnya, baru kami bersiap-siap. Tidak ada sarapan pagi di penginapan. Saya hanya menyiapkan masing-masing segelas susu kambing untuk Mira dan Khalid.
  
Foto dan Oleh-oleh dari Stamford Bridge Stadium
Sampai di stasiun, Mira dan Khalid langsung cekatan melihat rute tube menuju Stamford Bridge Stadium. Stamford Bridge itu lokasinya di Fulham Road, London SW6 1 HS. Tidak terlalu susah untuk melihat jalur-jalur kereta bawah tanah ini. Semua sudah terpampang jelas di dinding-dinding peron dan pintu lorong menuju peron. Tinggal baca dan kita langsung menemukan arah yang tepat. 
Jalur tube menuju Fulham Broadway
Jalur tube terhubung dengan beberapa line hingga menjangkau banyak tempat di London. Dengan memiliki Oyster Card, kartu yang bisa digunakan untuk naik tube dan bus, kita sudah bisa berkeliling kota London. Tinggal sesuaikan saja tarifnya. Mau untuk seharian atau beberapa hari bahkan untuk seminggu. Semua bisa dibeli di Travel Information Centers yang ada di stasiun.
Kembali ke tujuan awal, Stamford Bridge. Setelah yakin akan naik tube ke arah stasiun yang dituju, kami pun menunggu kereta bawah tanah itu di jalurnya. Sekitar delapan menit menunggu tube pun tiba. Kami bergegas naik. Tidak terlalu lama berada di dalam kereta, kami pun tiba di stasiun Fulham Broadway. Dari sini hanya sekitar lima menit berjalan kaki menuju Stamford Bridge Stadium.
Begitu keluar dari stasiun, Mira yang sudah siap ingin merekam perjalanan, terpaksa mematikan kameranya. Hujan kembali turun.
Look! Hujannya bersalju!” seru Mira menengadahkan kedua telapak tangannya.
“Bukan! Itu karena terlalu dingin, jadi terasa kayak salju,” sela Khalid tidak yakin.
Saya membiarkan Mira dan Khalid sibuk merasakan air hujan yang memang sedikit berbeda. Seperti ada butiran sangat halus yang dijatuhkan dari langit. Apapun itu, saya buru-buru membuka payung dan kami kembali berjalan. 
Kami tiba di kandang Chelsea (dokpri)
Masuk yuuuk! (dokpri)
Markas Chelsea tampak depan (dokpri)
Akhirnya kami tiba di markas Chelsea berkapasitas 42 ribu kursi penonton yang didominasi oleh warna biru itu. Stamford Bridge adalah stadion sepakbola yang menjadi kandang klub sepakbola Chelsea. Stadion ini dipopulerkan dengan sebutan “The Bridge” oleh penggemarnya. 
Supporter MU foto bareng team Chelsea :) (dokpri)
Mira dan Khalid segera mengambil foto di bawah gerimis. Setelah sesi foto-foto selesai, mereka mengajak saya untuk membeli beberapa merchandise berlabel Chelsea untuk memenuhi pesanan teman-temannya. Selesai belanja-belanji, kami kembali ke stasiun untuk meneruskan destinasi berikutnya.
Natural History Museum, London
            Tujuan kami berikutnya adalah Natural History Museum yang merupakan salah satu museum sejarah alam terbesar di dunia. Lokasi museum ini berada di Cromwell Road. Kami pun memilih stasiun terdekat, South Kensington Station. Begitu keluar dari stasiun, kami langsung menuju lorong yang juga menunjukkan arah menuju Science Museum dan Victoria and Albert Museum.
Lorong ini jalur menuju museumnya (dokpri)
Museum yang memamerkan 70 juta specimen dari 5 koleksi utama (tumbuhan, serangga, mineral, fosil hewan dan tumbuhan, hewan) ini tidak memungut bayaran untuk para pengunjungnya. Saya membayangkan kalau Mira dan Khalid akan bosan. Ternyata begitu melihat bangunan museum yang bergaya arsitektur Romanesque dengan dinding batu bata di bagian eksterior dan interiornya itu, anak-anak saya langsung memandang takjub. Hampir saja saya gagal meminta mereka berpose di depan gedung megah itu gara-gara tak sabar ingin segera melihat isinya. 
Untung ingat berfoto di depannya (dokpri)
foto: dokpri
Setelah berada di dalam, kami baru mengetahui bahwa sebenarnya ada dua pintu masuk, Cromwell Road dan Exhibition Road. Bagi para pengunjung yang menggunakan stroller, dianjurkan masuk melalui Exhibition Road karena di situ disediakan lift untuk memudahkan mereka menuju lantai atas. 
Lihat! Ada apa di belakang?! (dokpri)
Kerangka Dinosaurus (dokpri)
Pengunjung yang masuk lewat pintu itu juga akan bisa melihat langsung berbagai patung manusia purba serta ragam bebatuan yang dipajang di etalase dindingnya. Sementara kami yang memilih masuk dari Cromwell Road, langsung disuguhi kerangka Dippy (Diplodocus) atau dinosaurus herbivora yang berukran sangat besar, diletakkan di Central Hall museum. Inilah yang menjadi daya tarik terbesar dari museum.
Sumpah! Ini bukan sodara saya! Wkwkwk (dokpri)

Gedung museum yang indah banget dalamnya (dokpri)
Selebihnya pengunjung bisa melihat Mamals Hall, yang memajang model blue whale (ikan paus) raksasa, gajah, dan mamalia besar lainnya. Selain itu terdapat juga galeri-galeri bertemakan geologi dengan gambar bumi, simulasi gempa bumi, letusan gunung berapi serta koleksi batu dan mineral. Salah satu yang membuat kami sempat berlama-lama adalah ruang pameran Darwin Center. Tempat itu digunakan untuk menyimpan puluhan juta specimen yang diawetkan. Lalu kami sempat terpana melihat batang kayu raksasa yang dipajang di lantai dua. Namanya Giant Sequoia.
Mr. Charles Darwin (dokpri)
Replika batang Giant Sequoia (dokpri)
Jika tak ingat pada tujuan tempat berikutnya, anak-anak saya ingin berlama-lama di dalam museum itu. Namun mengingat keterbatasan waktu, kami pun segera meninggalkan museum untuk menuju museum berikutnya.
The Science Museum London
            Dari Natural History Museum kami sedikit bingung menentukan pilihan. Mau ke Victoria and Albert Museum atau Science Museum. Sebelum berlama-lama menghabiskan waktu, akhirnya saya yang mengambil keputusan. Science Museum yang saya pilih. Mira dan Khalid akhirnya mengikuti keputusan Ibunya. Hehehe ....
Gedung Science Museum tampak depan (dokpri)
            Lokasi Science Museum ada di Exhibition Road. Kami tinggal berjalan kaki sebentar menuju pintu masuknya. Begitu masuk ke museum, nuansa berbau teknologi langsung terlihat. Bagi penyuka science, museum ini akan menjadi tepat favorit mereka. Gedung Science Museum terdiri dari tujuh lantai. Dan jujur saja, selama berada di dalam museum itu, kami tidak beranjak dari lantai dasar. Alasannya untuk menghemat waktu. Tapi, jangan khawatir, setiap lantainya tetap disediakan lift untuk memudahkan mengeksplor lantai lainnya.




            Salah satu galeri yang dipamerkan di Science Museum London ini adalah Exploring Space Gallery. Letaknya masih di lantai dasar. Di sini tersimpan beragam teknologi luar angkasa. Pengunjung akan merasakan seolah benar-benar berada di ruang angkasa karena settingannya yang rada remang-remang. Di galeri ini ada Planet Science, replika Cassini-Huygens (misi kerjasama NASA/Amerika), ESA (Eropa), dan ASI (Italia). Ada juga model Hubble Space Telescope, Black Arrow (roket pembawa satelit), dan lainnya.
Mau beli oleh-oleh museum juga bisa di sini (dokpri)
            Sstt, jangan lupa! Masuk ke Science Museum juga gratis. Jadi silakan berkeliling jika punya waktu cukup. Kami tidak bisa memuaskan mata dan meraup ragam pengetahuan tentangnya, karena lagi-lagi dibatasi oleh waktu. Apalagi perut sudah memanggil-manggil untuk segera diisi. Dari Science Museum akhirnya kami memilih mencari makan siang yang ringan. 

Hmm, yummmy ...! (dokpri)
Atas rekomendasi dari teman, saya mengajak anak-anak untuk mencoba menikmati crepes di Crémerie Crêperie. Lokasinya masih di seputaran Exhibition Road, South Kensington. Hanya keluar ke arah kanan dari stasiun. Di sanalah kami puaskan selera dengan menikmati crepesnya yang gurih dan lezat.
Kembali ke The National Gallery
            Selesai makan sudah jam dua. Kami memutuskan untuk kembali ke penginapan. Setelah menjamak waktu sholat, kami kembali bergegas menuju Trafalgar. Mengapa kembali ke sana? Saya ingat kalau belum menunaikan janji kepada Winda Krisnadefa (ngetopnya Emak Gaoel). Mak Winda ingin sekali suatu hari bisa berkunjung ke London. Sebagai awal untuk memotivasi keinginan dan angan-angan itu, saya ingin menuliskan sesuatu untuknya dengan berdiri di depan salah satu landmark kota London. 
            Begitu tiba di Trafalgar, saya langsung tampil narsis di depan gedung The National Gallery. Semoga apa yang saya tulis di kertas itu menjadi penyemangat buat Mak Winda untuk mewujudkannya. Aamiin.
Wow! Ada Master Yoda! (dokpri)
            Mumpung kembali lagi ke area Trafalgar, Mira kembali memuaskan diri mengambil beberapa foto. Salah satu yang tertangkap bidikan kamera Mira adalah Master Yoda (Sang Master Jedi dari film Star Wars). Tampilan ini mirip-mirip street performers gitu. Anak-anak saya excited banget tapi malu-malu disuruh foto bareng. Hahaha .... (masih to be continued ya ....J) [Wylvera W.]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar