#Jalan-Jalan Nekat (Part 3)
Khalid dengan wajah sumringahnya (dokpri) |
Sebelumnya saya minta maaf ya.
Terlalu lama menyambung lanjutan cerita perjalanan kami selama di UK kemarin.
Maklumlah, lagi banyak deadline yang
harus saya dahulukan (siapa yang nanya...hahaha). Baiklah, mari kita lanjutkan.
Hari kedua kami merencanakan akan
mengunjungi kota Manchester. Kota ini merupakan kota terbesar kedua yang ada di
Inggris setelah London. Bagi penggemar sepak bola, nama Manchester pasti tidak
asing lagi. Nama Manchester dikaitkan dengan dua klub sepak bola terbesar di
dunia, Manchester United dan Manchester City. Dua klub utama yang berlaga di
Liga Primer itu punya andil besar dalam mempromosikan kota ini ke kancah dunia.
Kesimpulannya, Manchester dan Bola sulit untuk dipisahkan.
Manchester ternyata tidak hanya
memiliki klub sepak bola. Kota ini juga pas untuk dijadikan destinasi hiburan.
Mulai dari musik, belanja, musium, galeri sampai gedung-gedung yang berlatar
belakang sejarah bisa dijumpai di kota ini. Awalnya saya mengira kami punya
cukup waktu untuk mengelilingi kota yang selalu dikunjungi oleh para wisatawan
dari berbagai negara di Eropa dan Asia ini. Sayang, waktu kami tidak cukup
untuk menjelajah ke sudut-sudut kotanya. Kami hanya punya waktu sehari. Musim dingin membatasi
matahari untuk lebih lama bersinar. Itu pun
akan terpotong dengan cepatnya gelap yang menyelemuti hari serta durasi perjalanan London - Menchester - London.
Silakan diklik rekaman Si Kakak yang super singkat ini :) (dokpri) |
Tujuan utama kami ke sana adalah
mengunjungi markas Manchester United (MU) di Old Trafford, Greater Manchester,
Inggris. Pukul 05.00 waktu London kami sudah bersiap-siap di penginapan.
Setelah sholat subuh dan merapikan perlengkapan yang akan dibawa, kami pun
bergegas menuju Camden Town Station. Sambung-menyambung naik kereta dalam kota
London akhirnya membawa kami tiba di Euston Station.
Suami
saya sudah memesan tiket London – Manchester return online dari Indonesia beberapa hari jelang keberangkatan
kami ke London. Selain jauh lebih murah dibeli online kami juga tidak perlu khawatir tidak mendapat seat. Begitu keretanya ada, kami pun
bergegas naik.
Di kereta menuju Manchester (dokpri) |
Perjalanan
dari Euston Station, London menuju Manchester Piccadilly menghabiskan waktu
sekitar dua jam lebih. Kami tidak merasa bosan samasekali. Meskipun cuaca
sedikit mendung di luar sana, pemandangan pedesaan khas Eropa tetap bisa kami
nikmati. Si Kakak sibuk merekam perjalanan dengan kameranya. Sementara si Adik
sibuk membahas oleh-oleh apa saja yang akan dia beli saat tiba di sana nanti.
Kami
pun tiba di Manchester Piccadilly, nama stasiunnya. Untuk mencapai markas Manchester
United kami harus naik bus lagi menuju Old Trafford Stadium. Tiba di lokasi,
kami langsung berfoto-ria. Saya perhatikan ekspresi wajah anak laki-laki saya.
Ada kepuasan terpancar di sana. Dia memang penggemar MU sejati.
Namun
lagi-lagi sayang karena kami tidak ikut tour
mengelilingi indoor
stadionnya yang berkapasitas hampir 76 ribu orang itu. Semua
karena terbatas waktu dan biaya. Walau tarifnya tidak terlalu mahal tapi
kalau buat berempat lumayanlah totalnya. Hehehe.... Tak apalah. Kami
puaskan berfoto-foto di luar
stadion saja. Bisa sampai di Old Trafford saja sudah membuat kebanggaan
tersendiri bagi kedua anak saya. Sementara saya dan suami sebenarnya
sudah
pernah berkunjung ke sini beberapa tahun silam. Jadi kesempatan kali ini
khusus
untuk anak-anak kami.
Mira dengan ekspresinya yang aduhai :) (dokpri) |
Selesai
memuaskan diri berfoto-foto di udara yang semakin dingin, kami pun mampir ke MU
Store. Beberapa merchandise berlabel
MU sudah masuk keranjang dan siap dibayar. Kalau mengintip harganya, weeew...
jangan ditanya. Penginnya membeli semua tapi kami harus selektif demi budget yang sudah diperkirakan. Yang
penting anak-anak saya sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan terkait
dengan MU ini.
Setelah
selesai memilih-milih dan membayar di kasir, kami memutuskan untuk kembali ke
stasiun kereta. Tak ada waktu lagi untuk mengeksplore kota Manchester. Sayang
ya? Tapi tak mengapa, yang penting tujuan utama ke kota ini sudah tercapai dan
anak-anak saya puas.
Tertangkap kamera saat di bus (dokpri) |
Kami
menunggu bus yang akan membawa kami kembali ke Manchester Piccadilly Station.
Sebelum naik ke kereta kami sempatkan membeli bekal makanan. Dua jam perjalanan
dengan udara yang dingin begitu cepat membuat perut lapar. Untuk itu saya dan
suami tidak mau mengambil risiko melihat anak-anak kami kelaparan. Sandwich, minuman, cokelat, dan salad
buah menjadi pelengkap perjalanan kami menuju kembali ke London.
Musim
dingin membuat jarak pagi ke malam lebih pendek dari musim panas. Jarak dan
sempitnya waktu memang sangat membatasi kami. Untunglah saat tiba di London
hari masih terang. Kami sempatkan menambah perjalanan menuju Emirates Stadium.
(dokpri) |
Bagi
pencinta Liga Primer Inggris nama stadion ini tentu tak asing lagi. Stadion ini
kebanggaan klub papan atas Inggris, Arsenal. Emirates Stadium berlokasi di
Islington, Holloway, London Utara, Inggris. Kesan
mewah stadion ini tergambar dari ornamen yang terbuat dari kaca dan baja.
Sementara Emirates Stadium berkapasitas 60.361 kursi untuk penonton. Sedikit lebih kecil dari Old Trafford.
(dokpri) |
Karena hari mulai gelap, kami tak sempat puas
berfoto di sini. Hanya ada beberapa foto saja. Namun di part
berikutnya saya akan menyajikan lebih banyak foto-fota kami di Emirates
Stadium ini karena kami mengulang ke sana di hari lainnya. Sebelum
benar-benar gelap, kami pun kembali ke stasiun untuk menuju penginapan.
Rasa lelah sudah
sempurna menguasai. Setelah tiba di penginapan dan bebersih diri serta
sholat,
kami pun terlelap dengan sukses hingga esok harinya.
Sampai
di sini, saya belum bisa berjanji untuk melanjutkan catatan perjalanan selama
di Inggris ini ya. Masih banyak deadline
yang kembali harus saya tuntaskan. Semoga nanti belum terlalu basi untuk
melanjutkannya kalau ada waktu. See you! (part sebelumnya bisa dilihat di sini dan di sini). [Wylvera W.]
Note: Postingan ini pindahan dan sdh mendapat kunjungan dari pembaca di blog saya sebelumnya (www.wylvera.com)
Note: Postingan ini pindahan dan sdh mendapat kunjungan dari pembaca di blog saya sebelumnya (www.wylvera.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar