#Jalan-jalan
Nekat (part 10)
Hari ke-9.
Kali ini
saya tidak mau berlama-lama melanjutkan postingan catatan jalan-jalan nekat
ini. Di part ke-10 ini tidak banyak
yang ingin saya ceritakan. Hanya ingin membuat semacam penutup dari rangkaian
postingan terkait sebelumnya.
Mariii
....
Pagi itu kami bangun lebih awal lagi dari biasanya. Jadwal penerbangan menuju bandara
Internasional Changi Singapura yang dipilih suami adalah pagi hari (pukul 10.05
waktu London). Mengingat jarak dari Camden Town menuju Heathrow lumayan jauh,
suami saya tidak ingin kami ketinggalan pesawat.
Koper dan
segala perlengkapan sudah siap untuk dibawa pulang. Malam-malam sebelumnya, suami
saya sudah menyicil beberes.
Begitulah kebiasaannya. Dia tidak bisa menunda-nunda waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang memang harus dikerjakan lebih awal.
Sementara kami tertidur pulas, suami saya ternyata sibuk packing sendiri. Aaah ... jadi malu dan merasa bersalah, karena
saya tidak banyak membantu.
Paginya,
sedikit terjadi kehebohan di kamar penginapan. Suami saya kembali khawatir.
Beliau menguber anak-anak untuk segera mandi dan bersiap-siap. Seperti sedang
dikejar-kejar waktu, anak-anak saling berebutan kamar mandi dan ingin siap
lebih dulu. Hahaha ... seru!
Untung
saya sudah menyiapkan pakaian, sepatu, dan perlengkapan yang akan mereka pakai
saat pulang. Selain itu, segelas susu untuk Mira dan Khalid pun sudah saya
sediakan. Teh manis hangat untuk suami tidak ketinggalan. Sisa ayam goreng
halal dari KFC melengkapi sarapan pagi kami. Kloplah!
Sekitar jam tujuh pagi, kami pun keluar dari penginapan setelah
menyerahkan kunci kamar kepada pemiliknya. Dengan menarik 2 koper ukuran
bagasi, 2 koper kecil untuk dibawa ke kabin pesawat, kami bergegas menuju
Camden Underground Station untuk yang terakhir kalinya.
Tidak
sampai sepuluh menit, tube (kereta
bawah tanah) yang menuju ke Heathrow pun tiba. Dua koper besar yang beratnya
tentu bertambah dari saat berangkat, sedikit menyulitkan kami untuk
menaikkannya ke atas kereta. Tapi, tak apa, itu bagian dari seni travelling bersama keluarga. *ngeleees
... qiqiqi*
Perjalanan menuju Heathrow begitu hening. Sesekali saya memandangi
wajah anak-anak saya. Mencoba mereka-reka apa yang ada di dalam benak mereka. Saya
melihat mereka seolah tengelam dalam lamunannya masing-masing. Diam-diam saya
berharap, semoga kesempatan travelling
kali ini mampu meninggalkan kesan indah di memori Mira dan Khalid. Aamiin ....
Menunggu Ibu shopping lagi :p (dokpri) |
Sejam kemudian, kami pun tiba di Heathrow Terminal 4 railway station. Dari sini kami naik train lagi (Heathrow Express Shuttle)
menuju bandara. Hanya sekitar lima menit saja kami sudah tiba di area bandara.
Setelah check in, masih tersisa
sekitar satu jam untuk boarding.
Waktu
yang tersisa itu kami sempatkan untuk melihat-lihat toko tas Cath Kidston
London, merek yang terkenal di UK itu. Ciri khas produk Cath Kidston ini
terletak pada motif kain yang digunakan khusus untuk produk-produknya. Temanya
yang klasik, memasukkan unsur motif bunga-bunga bernuansa nostalgia dengan
desain unik dan vintage, menghasilkan
produk bergaya kontemporer.
Gara-gara sudah punya yang ini, jadi gak tega beli lagi ;) (dokpri) |
Saya tidak membeli karena sudah punya koleksinya, walau sudah tidak baru
lagi. Hanya “cuci mata” saja (harganya mihil-mihil sih... hiks). Aaah ... mengapa jadi promosiin merek ini ya?
Gak bisa nolak deh ketika diajak suami ke sini :p (dokpri) |
Setelah
itu, suami mengajak saya ke toko Harrods. Saya ingat, kalau belum sempat mampir
ke Harrods waktu hunting di Oxford
Street. Naaah ... di sini saya mulai ragu dan galau. Tas Harrods milik saya
yang dibeli lima tahun lalu tulisannya sudah memudar.
“Mau beli
nggak?” tanya suami saya begitu menggoda. Saya masih ragu melihat harganya yang
sangat mahal jika dirupiahkan. Pfiuuuh
...!
“Sudah
ambil aja. Nanti nyesal,” paksanya lagi. *maksa ni yeee ... hahaha*
Melihat
saya masih ragu-ragu, suami saya akhirnya memilihkan 1 tas sandang berwarna
hitam dan menyuruh saya memilih dua tas jinjing plastik lagi yang harganya jauh
lebih murah dari model tas sandang itu. Duh! Senangnyaaa ... makin cinta aja deeeh. Uhuk! *matreee*
Menunggu boarding (dokpri) |
Welfie di pesawat, sebelum take off ^_^ (dokpri) |
Hahaha, tatapan si Kakak gak banget |
Begitulah,
akhirnya kami harus meninggalkan London, singgah sejenak di bandara Changi
Singapura, dan tiba di bandara Soekarno Hatta, lalu pulang ke Bekasi. Baidewey,
rangkaian catatan dan foto-foto di blog saya ini menjadi kenangan yang tak
mudah untuk dilupakan. Semoga kami masih diberi kesempatan untuk kembali ke
sana. Aamiin.
Klik ya ... lagunya enyaaak ;) |
Terima
kasih kepada teman-teman (pembaca) yang sudah setia mengikuti catatan
perjalanan saya dan keluarga mulai dari bagian 1 hingga 10 ini. Sampai jumpa di
catatan perjalanan lainnya.
See you ...!
THE END
Note:
Yang belum sempat baca part lainnya, monggo bisa diklik ini ya:Part 1, Part 2, Part 3 , Part 4 , Part 5 , Part 6 , Part 7 , Part 8 , Part 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar