Catatan kenangan ini masih bagian
dari perjalanan liburan kami di Amerika. Sekaligus memenuhi One Day One Post Challenge dari Fun Blogging.
Waktu itu, liburan musim panas di tahun kedua kami berada di sana, belum berakhir. Kami belum memutuskan akan mengunjungi kota yang mana lagi. Tiba-tiba anak saya asal sebut saja.
Waktu itu, liburan musim panas di tahun kedua kami berada di sana, belum berakhir. Kami belum memutuskan akan mengunjungi kota yang mana lagi. Tiba-tiba anak saya asal sebut saja.
“Niagara Falls itu jauh nggak, Pak?”
Pertanyaan itulah yang mengawali
rencana perjalanan kami berikutnya. Anak-anak ingin sekali melihat Air Terjun
Niagara dari dekat. Tidak pakai mikir lama, kami pun kembali menyusun persiapan
menempuh perjalanan dari Urbana, Illinois menuju Niagara Falls. Total waktu
yang harus kami tempuh sekitar 9½ jam
(633 miles).
Kota-kota yang kami lewati |
Sehari setelah menyusun segala
persiapan, kami pun berangkat menuju Niagara Falls. Mobil kesayangan kami
kembali “disulap” bagai mobil karavan. Isinya macam-macam. Ada koper, rice cooker, makanan dan
minuman, bantal, selimut,
dan perlengkapan untuk bekal perjalanan jauh lainnya. Anak-anak saya semangat sekali. Saat-saat seperti itu yang selalu membuat Mira dan
Khalid excited. Ikut mempersiapkan
perlengkapan perjalanan jauh menempuh kota-kota di Amerika menjadi momen yang
mereka tunggu-tunggu setiap liburan tiba.
Tiba
di Niagara Falls
Perjalanan panjang dari Urbana,
Illinois akhirnya membawa kami ke Niagara Falls, sebuah kota yang terletak
di perbatasan antara Amerika dan Kanada. Kami tidak langsung menuju ke lokasi air
terjun. Perjalanan jauh selama sembilan jam yang sudah dilewati, membuat kami butuh istirahat. Kami memilih salah satu motel
untuk menginap semalam.
Mira dan Khalid saat tiba di motel (lapar dan mengantuk) |
Rice cooker itu selalu ikut serta |
Kami memilih mencari penginapan yang
ada di Niagara Falls dengan harga yang tidak terlalu mahal. Maklumlah, saat itu
status suami saya ‘kan student.
Untung dapat yang murah. Harga per malamnya lebih murah dibanding hotel lainnya
dan tidak semahal di kota Buffalo yang posisinya juga dekat dengan Niagara
Falls.
Melihat
Air Terjun Niagara
Keesokan paginya, Mira dan Khalid
tidak sabar ingin segera melihat air terjun. Mereka sempat mendengar
teman-teman sekolahnya bercerita tentang Air Terjun Niagara itu. Setelah check out dari motel, kami langsung
menuju lokasi air terjun.
Mira sempat-sempatnya berfoto di situ ^_^ |
Air terjun Niagara berada di sungai
Niagara yang letaknya di garis perbatasan negara bagian Amerika Serikat, New
York dan Kanada, Ontario. Posisi air terjunnya sendiri berjarak sekitar 27
kilometer sebelah Utara Barat Laut kota Buffalo, New York dan 120 kilometer
Tenggara Toronto, Ontario.
Berkeliling area wisata air terjun dengan bus wara-wiri |
Di kawasan Niagara terdapat tiga air
terjun utama, yaitu Horseshoe Falls, American Falls dan Bridal Veil Falls.
Horseshoe Falls (bentuknya seperti tapal kuda) adalah air terjun utama yang
terbesar dengan tinggi sekitar 57 meter dan lebar 790 meter. Letak utuhnya ada di
bagian Kanada. Sementara, American Falls berada di sisi negara Amerika dengan
lebar 320 meter. Air yang mengalir dari air terjun Niagara adalah 6.400 m3/detik.
Wow! Deras banget ya?
Menunggu Bapak membeli tiket boat |
Air
terjun Niagara sudah terbentuk sejak dua belas ribu tahun silam. Menurut
sejarahnya, air terjun itu terbentuk dari tabrakan glacier (konsentrasi massa es yang luar biasa besar) yang
mencair dalam volume besar, berasal dari Danau Great Lake dan Danau
Ontario.
Sebenarnya, posisi yang paling bagus
untuk melihat Air Terjun Niagara adalah dari Kanada. Dari sana kita bisa
mengambil foto tepat di depan air terjun. Berbeda jika kita berada di posisi
Amerika. Foto-foto yang bisa diabadikan hanya dari posisi samping.
Foto berduaan dulu (abaikan pria berkaus cokelat di sebelah saya:p) |
Melihat daya tarik itu, suami saya awalnya
masih ingin mencoba, tapi ternyata tidak mudah. Kami belum memiliki visa Kanada. Selain itu, kami juga sempat melihat kalau pemeriksaan imigrasi saat
ingin kembali ke Amerika jauh lebih rumit dan ketat ketimbang menuju Kanada.
Jadi, keputusan untuk menikmati air terjun dari sisi Amerika adalah yang paling
tepat saat itu.
Setelah menemukan parkir mobil di
dekat One Niagara Center, suami mengeluarkan uang sebesar US$ 5 untuk seharian. Sebenarnya ada juga tempat
parkir resmi lainnya di Niagara Falls State Park. Tapi tarifnya dua kali lipat.
Kami memilih yang lebih murah saja. Satu yang perlu diingat jika berkunjung ke
sana dengan membawa mobil pribadi adalah jam kedatangan. Jika terlalu siang,
maka kemungkinan tidak akan mendapatkan lahan parkir. Area untuk parkir tidak
terlalu luas.
Berbasah-basah
yang menyenangkan
Begitu tiba di kawasan wisata Air
Terjun Niagara, kami memilih ikut boat
tour Maid of the Mist dengan tarif US$ 15,5, sudah termasuk pajak. Sebelum
menaiki boat, kami menyempatkan naik
tangga ke Lower George (harga tiketnya sudah sepaket dengan Maid of the Mist).
Sampai di puncak tangga, kami benar-benar seperti mandi. Percikan air terjun
begitu deras membasahi tubuh. Untunglah kami diberi perlengkapan jaket anti
air. Jadi baju tidak ikutan basah kuyup. Sepatu
pun harus diganti dengan sandal yang disewakan.
Mulai berbasah-basahan (kameranya ikut kecipratan) |
Asyiiik ... si Bapak happy banget saat tiba di puncak tangga |
Setelah puas hiking di anak tangga yang lumayan tinggi posisinya, kami pun turun
dan melanjutkan naik boat tour Maid
of the Mist. Jaket anti air ditukar dengan warna lain. Saat kapal mulai
bergerak, Mira dan Khalid terkagum-kagum memandangi air terjun yang semakin
mendekat. Masya Allah ...! Begitu hebat ciptaan Allah SWT itu. Tak ada yang tak mungkin bagi-Nya.
Akhirnya kapal kami mendekati dua
air terjun yang ada di Niagara Falls State Park, yaitu American Falls dan
Horseshoe Falls (di sisi yang berbeda jika dilihat dari Kanada). Semakin dekat,
semua yang di kapal seolah seperti diterpa air hujan yang deras.
Semakin dekat, tidak bisa foto-fotoan lagi |
Jaket anti air
tidak mampu melindungi baju kami dengan sempurna. Tetap saja ada yang basah.
Seperti terkena badai hujan rasanya. Namun, walaupun berbasah-basah dan tidak
bisa mengambil foto, kami benar-benar menikmati pengalaman seru itu.
Melihat
akuarium dan nonton sulap
Setelah puas melihat Air Terjun
Niagara, kami pindah ke area wisata lain yang letaknya masih di lokasi yang sama.
Mira dan Khalid ingin melihat akuarium. Tapi, mereka sedikit kecewa. “Enggak
sekeren Seaworld di Jakarta!” seru Khalid ketika melihat kondisi akuarium yang
sederhana itu.
Foto bareng hiu |
Pertunjukan sirkus anjing laut |
Ikan-ikan di dalam akuarium yang tak selengkap Seaworld Jakarta |
Bosan melihat pertunjukan anjing
laut di kawasan akuarium, Mira dan Khalid mengajak saya dan bapak mereka
menonton sulap. Saya tidak tahu nama lokasi pertunjukan itu. Lupa. Yang saya
ingat, Khalid begitu tekun memerhatikan teknik yang dipertontonkan pemain
sulapnya.
Pertunjukan sulap |
Selepas menonton sulap, makan, dan sholat, kami masih
di area air terjun Niagara. Suami saya mengajak untuk menunggu malam dan
melihat warna-warni lampu yang memancar ke arah aliran air terjun. Benar saja,
begitu hari mulai gelap, kilau lampu-lampu menerpa permukaan air. Indah sekali. Sayang,
kamera kami waktu itu belum terlalu canggih untuk menangkap secara tajam semua
pencahayaan.
Warna-warni cahaya di air terjun yang rendahnya tidak tertangkap kamera kami :( |
Yang membuat hati menyimpan obsesi
adalah saat melihat kota Kanada di belakang kami berdiri. Saya yakin, saat itu
di sana pasti lebih indah pemandangan air terjunnya. Semoga obsesi itu bisa
terwujud suatu hari. Siapa yang bisa menduga, jika suatu hari kelak, kami
sampai ke Kanada untuk mengulang cerita dalam versi berbeda. Aamiin ….
Kanada dari kejauhan |
Sebelum meninggalkan lokasi air terjun |
Sebelum mengakhiri cerita ini, saya
ingin memberitahukan bahwa waktu berkunjung ke area Air Terjun Niagara adalah
antara bulan Juni – Agustus. Agar tidak terlalu dingin. Lagi pula, boat tidak akan beroperasi di musim
dingin. Itu saja. See you in the next
story. [Wylvera W.]
Note: Postingan hari
ke-12 One Day Post Challenge Fun Blogging
Pengalaman yang kereeen
BalasHapussalam utk keluarga mbak
Makasih, Mas.
HapusSalamnya nanti disampaikan ke anak-anak dan bapak mereka. :)
Wah, asyik sekali. Jadi pengen mandi-mandi di air terjun juga.... Melirik shower di kamar mandi :-P
BalasHapusHahahaha, selamat bershower ria ya
HapusMasya Allah, rasanya saya ikut takjub melalui tulisanmu mba, meski belum melihat langsung.
BalasHapusAlhamdulillah, kalau bisa membuat seperti itu. Makasih ya, Mbak.
HapusWaahh...saya jadi ingin kembali ke Toronto, kebetulan saya ke sini dari sisi Kanada, memang lebih indah, Allahu Akbar ngga putus-putus.
BalasHapusWah, ayo, tulis ceritanya Mbak. Versi Kanada pasti lebih seru itu.
HapusAmazing
BalasHapusKapan punya uang untuk ke sana ya?
Ke USA bolak-balik saja biaya dinas hahaha
Terima kasih artikelnya yang menawan
Aku pun mikir begitu, Pakde. Kapan bisa ke sana lagi kalau dari Indonesia? Mahal tenan pastine. Makasih sudah mampir lagi ke blogku ya, Pakde. :)
BalasHapusAih air terjun Niagara ...aku paling suka itu melewati percikan air
BalasHapusSeger ya, Mbak :)
HapusWaaaah serunyaaaa. Bisa basah-basahan gitu ternyata ya mak disana. Mudah-mudahan suatu saat bisa ngajak anak-anak kesana juga aaah. Makasi sharingnya ya Maaaak
BalasHapusIya, sama-sama, Mak :)
Hapus