Tinggal di kota kecil Urbana,
Illinois, tentu saja tidak melupakan kami pada keinginan untuk bertandang ke rumah
Presiden Amerika Serikat yang ke-16. Melihat jarak tempuh yang tidak sejauh state-state lainnya di luar Illinois,
Springfield pun menjadi agenda yang tak luput dari tujuan kami.
Springfield berada di tengah-tengah
negara bagian Illinois yang merupakan Capitol Township dari Governor of Illinois. Jarak tempuh dari Urbana hanya
sekitar 1 ½ jam saja. Tidak harus menunggu liburan panjang pada musim tertentu, kami menyempatkan
untuk berkunjung ke sana. Hanya menginap
semalam tak harus membuat kami heboh melakukan persiapan traveling.
Menyebut nama kota Springfield,
pasti akan mengingatkan kita pada sejarah dan nama besar yang terukir di hati
masyarakat Amerika khususnya. Betul! Nama itu adalah Abraham Lincoln. Sebelum
diangkat menjadi presiden, Abraham Lincoln pernah tinggal dan dibesarkan di Springfield.
Maka, Springfield pun menjadi destinasi wisata yang menyuguhkan tempat-tempat
bersejarah, seperti rumah, museum, hingga makam Presiden Amerika ke-16 itu.
Bagi Anda yang suka membaca sejarah
tentang perjuangan Abraham Lincoln, pasti ingat dengan perseteruan panjang
antara ras kulit hitam dan kulit putih. Dan ini erat kaitannya dengan kota
Springfield yang tak luput dari masa kegelapan. Tahun 1908 saat terjadi
American Civil War, kota itu menjadi salah satu pusat kerusuhan besar yang
melibatkan ras kulit hitam dan putih. Belum lagi bencana alam tornado yang
pernah meluluhlantakkan kota Springfield pada tahun 1954 dan 2006.
Adakah
yang ingat dengan film “Twister”? Bencana tornado memicu para pekerja film
tersebut untuk menjadikan Springfield sebagai setting untuk film “Twister”. Yang cukup mengesankan adalah kota
itu identik sekali dengan sosok Abraham Lincoln. Itulah mengapa Springfield disebut
sebagai “Springfield, Home of President
Abraham Lincoln”.
Waktu kami tiba di kota itu, kami
tidak menemukan keramaian di sudut-sudut kotanya. Sebagian besar penguni kota
Springfield adalah orang-orang pekerja pemerintahan. Tidak ada kegiatan di hari
libur sehingga menyebabkan kota ini sepi dan tenang. Keadaan ini membuat kami
leluasa menelurusi tempat-tempat penting yang tersebar di kota itu.
Lincoln
Home National Historic Site
Di hari pertama tiba, tempat
bersejarah pertama yang kami kunjungi adalah rumah Abraham Lincoln. Lokasinya
berada dalam satu kompleks. Di kompleks ini, kami tidak hanya bisa melihat
rumah bekas kediaman Lincoln dan keluarganya. Ada beberapa bangunan rumah lagi.
Semua masih tetap dijaga keasliannya oleh pemerintah Amerika Serikat.
Di depan Lincoln House |
Menelusuri ruang-ruang di dalam rumah Lincoln |
Perhatian saya langsung tertuju pada
bangunan besar terbuat dari bahan kayu. Saat itu, saya tiba-tiba teringat
model-model rumah adat yang terdapat di Indonesia. Bentuknya sama sekali tidak
mewah. Namun saat memasuki ruangan-ruangan di dalamnya, barulah kami menemukan
nilai sejarah yang masih sangat kental. Di dalam rumah itu, kami bisa melihat kebiasaan
dan gaya arsitektur yang disukai oleh Lincoln semasa hidupnya di Springfield. Kami seolah diajak ke masa lalu, menyaksikan
kesederhanaan Abraham Lincoln sebelum dia pindah ke gedung putih setelah
diangkat menjadi presiden.
Barang-barang peninggalan keluarga Lincoln |
Menikmati udara di area komplek Lincoln House |
Di
area komplek ini kami pun sempat menyaksikan pemutaran film tentang sejarah
Abraham Lincoln. Yang paling utama adalah perjuangannya dalam menolak
perbudakan dan berjuang membebaskan ras kulit hitam dari tekanan ras kulit
putih di Amerika pada zaman itu.
Illinois
State Capitol
Setelah puas mengelilingi rumah
peninggalan Abraham Lincoln, kami melanjutkan kunjungan ke Illinois State
Capitol. Kami tidak masuk ke gedung itu, hanya berfoto di depan dan seputar
luar areanya saja. Sepinya kota Springfield membuat kami bebas mengambil gambar
tanpa harus mengantri dengan wisatawan lainnya.
Di depan Illinois State Capitol |
Mira
dan Khalid yang waktu itu bersekolah di Marthin Luther King Junior Elementary
School, girang banget saat menemukan patung orang kulit hitam yang terkenal
itu. Mereka sibuk berfoto di dekat patung Martin Luther King Jr.
Setelah itu, kami tidak melanjutkan
eksplorasi. Kami memilih mencari tempat makan halal dan kembali ke hotel.
Abraham
Lincoln Presidential. Library and Museum
Di hari kedua, setelah sarapan, kami
melanjutkan wisata ke tempat bersejarah lainnya di Springfield. Pilihan kami
jatuh pada Abraham Lincoln Presidential, Library and Museum yang dibuka sejak
tahun 2005.
Memasuki
museum ini, kami disambut oleh keluarga Abraham Lincoln yang terbuat dari
patung lilin di depan replica Gedung Putih. Sambil diiringi oleh musik lembut
(musik favorit Lincoln), kami langsung melihat jejak-jejak Abraham Lincoln
sejak ia lahir sampai akhirnya dibunuh.
Keluarga Indra Gunawan dan keluarga Abraham Lincoln ^^ |
Mira dan Khalid mencoba pakaian keluarga Lincoln |
Bangunan
museum tidak sesederhana rumah yang sebelumnya kami kunjungi. Museum ini sudah
mendapat sentuhan teknologi canggih dengan menggunakan teknologi 4D. Museum
Presiden Abraham Lincoln dirancang, dibuat, dan diproduksi oleh BRC Imagination
Arts.
Di dalam bangungan ini juga terdapat
perpustakaan (The Abraham Lincoln Presidential Library) yang luasnya 98.000
meter persegi. Ada 12 juta buku, dokumen, dan artefak yang 47.000 di antaranya
adalah artefak koleksi Lincoln terbesar di dunia. Terdapat juga salinan asli
Proklamasi Emansipasi, perbudakan yang berisi 13 amandemen pelarangan, hingga
tas Presiden Lincoln. Semuanya tersimpan di lemari besi selama lebih dari 100
tahun.
Mira, Khalid, dan Lincoln kecil |
Saya mengintip dapur keluarga Lincoln |
Museum
Lincoln terdiri dari 2 sisi dengan 2 ruang pemutaran teater. Kehidupan Lincoln
mulai lahir, remaja, hingga menikah dan memiliki anak, bisa dieksplor di sisi
kiri. Kami
memasuki kabin Abraham Lincoln di masa anak-anak. Di tempat inilah perjalanan
hidupnya dipertunjukkan. Ada patung anak Lincoln (Tad dan Willie) sedang
bermain. Sementara Lincoln membaca di atas sofa.
Anak-anak Lincoln |
Ghost at the Library |
Sementara kisah Lincoln sejak
memasuki White House sampai meninggal terletak di sisi kanan. Sejarah Lincoln
dalam bentuk 4D bisa dilihat di gedung teater tanpa menggunakan kacamata 3D.
Ada juga pertunjukan keren di museum tersebut yang disebut sebagai Ghost at the
Library, sebuah pertunjukan berteknologi tinggi dengan special efek. Namanya
Holavision, teknologi yang menggabungkan manusia dengan special efek seolah itu
nyata. Kereeen!
Old State Capitol
Letak Old
State Capitol tidak begitu jauh dari hotel tempat kami menginap. Lokasinya
persis di tengah-tengah kota Springfield. Old State Capitol memberikan bukti
tentang kejayaan Illinois di masa lalu. Di sinilah tempat Presiden Abraham
Lincoln mendeklarasikan dirinya menjadi presiden Amerika Serikat yang ke-16
pada tahun 1958.
Mira dan Khalid di depan Old State Capitol Building |
Di depan gedung ini pula Presiden
Obama mendeklarasikan diri sebagai calon presiden Amerika Serikat pada tahun
2008. Inilah yang membuat Old State Capitol menjadi bangunan tempat wisata
unggulan yang ada di Springfield.
President
Abraham Lincoln - A Greater Task Statue - Springfield, IL
Selepas
mengambil foto di depan Old State Capitol Building, kami menuju lokasi patung
Abraham Lincoln yang lumayan besar, menjulang tinggi di seberang jalan dari
Museum Abraham Lincoln. Patung Lincoln menghadap ke Timur, seolah menuju
Washington DC, melambangkan kekuatan dirinya terhadap ancaman angin dan bahaya.
Di bawah patung itu ada tulisan yang
diberi judul The Greater Task yang ditulisnya pada 4 Maret 1861.
“Why should there not be a patient confidence
in the ultimate justice of the people? Is there any better or equal hope in the
world?”
Patung ini
diresmikan pada tanggal 29 Juni 2006 oleh pematung, John McClarey dari Decatur,
Illinois. McClarey juga telah membuat banyak patung Lincoln baru di seluruh
Illinois.
Lincoln Tomb
Kunjungan terakhir
kami adalah makam Lincoln (Lincoln Tomb). Letaknya di luar kota Springfield. Makam
dengan menara setinggi 117 kaki ini menjadi lokasi mengesankan bagi para
wisatawan. Lincoln Tomb menyuguhkan kisah dan sejarah tentang Abraham Lincoln.
Di sisi Lincoln Tomb Building |
Ada
mitos yang beredar hingga saat ini, bahwa jika menyentuh ujung hidung Lincoln yang
berwarna emas pada patung wajahnya, akan mendapatkan keberuntungan. Kami tidak
menyentuh ujung hidung itu. Cukup menyaksikannya saja.
Hidung Lincoln ini yang sering menjadi tujuan wisatawan untuk menyentuhnya |
Makam yang
terbuka dan gratis untuk umum ini juga menyajikan interior yang mengesankan. Lorong-lorong
dan lantai hingga langit-langitnya terbuat dari marmer. Di tempat itulah
Lincoln dimakamkan bersama dengan istri dan 3 dari 4 anaknya, sebab 1 anaknya (Todd)
dimakamkan di Arlington National Cemetry).
Sumber foto utuh ini dari https://en.wikipedia.org/wiki/Lincoln_Tomb |
Inilah
catatan kenangan saya dan keluarga saat mengunjungi Springfield, sebuahkota
yang sarat dengan sejarah Abraham Lincoln, presiden Amerika ke-16. Sampai jumpa
pada catatan perjalanan lainnya. [Wylvera
W.]
Kalau di Indonesia, ini kayak wisata ke rumah Soekarno, ya...
BalasHapusBisa jadi, Mas :)
Hapus